
Lucky Alamsyah memang merupakan salah satu yang sudah malang melintang di dunia hiburan Indonesia sejak era 90-an.
Ada banyak sekali judul sinetron, FTV, hingga film yang sudah dibintangi aktor berusia 50 tahun tersebut.
Pria berdarah Minangkabau ini lantas membagikan cerita mengenai perjalanan kariernya di dunia hiburan.
Lucky berkisah soal peran yang sangat sering didapatkannya sejak pertama kali terjun ke dunia sinetron.
"Nggak tahu sih ini ya, tapi dari awal-awal sampai sekarang ini aku tuh sering banget dapat peran jadi adik dari pemeran yang lain," ungkap Lucky Alamsyah di studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (14/3).
"Padahal itu umur mereka semua lebih muda dari aku," sambungnya.
Lucky merasa bingung karena sering kali mendapatkan peran sebagai adik dari pemeran lain yang padahal berusia lebih muda.
"Itu mulai dari sinetron pertama deh, kayak jadi adik dari peran yang dimainkan Dicky Wahyudi, padahal Dicky itu umurnya lebih muda dari aku dan justru aku yang jadi adiknya," cerita Lucky.
"Terus sama Ari Wibowo, itu aku juga jadi adiknya di sinetron Jangan Ucapkan Cinta, dia jadi kakak, dan aku jadi adiknya, padahal umur dia juga lebih muda dari aku," lanjutnya.
Selain itu, Lucky juga mengisahkan momen tak terlupakan terkait peran sebagai dokter psikopat di sinetron Jangan Ucapkan Cinta.
Karakter antagonis itu rupanya membuat Lucky kerap dibenci oleh penonton sinetron.
Bahkan, pernah ada momen ketika mobil pribadi milik Lucky dicoret dengan kata-kata kasar dari penonton yang tak suka dengan karakter dokter Eko.
"Nah waktu itu yang di sinetron Jangan Ucapkan Cinta, aku kan jadi dokter psikopat namanya Eko, waktu kita syuting itu di rumah sakit kawasan Cibinong, dan itu banyak sekali warga yang nonton, waktu itu memang alhamdulillah sinetronnya lagi hits," ujar Lucky.
"Sampai malam itu aku pulang, ya aku pulang aja ya, karena memang gelap juga daerah situ, dan pas paginya ku lihat itu mobil udah penuh dengan coretan kata-kata seram deh, 'Dasar dokter gila, dokter jahat, nggak waras', wah itu full tuh coretannya," sambungnya.
Lucky bersyukur karena coretan tersebut dibikin dengan menggunakan spidol tinta non-permanen.
"Untung itu nggak pakai spidol (tinta permanen) yang nggak bisa dihapus itu ya, jadi masih bisa dihapus semua, itu untungnya, kalau nggak, aduh pusing itu," tutupnya.