Skip to main content
Bantah KDRT, Ferry Irawan Sebut Jadi Tahanan karena Dipaksa Sistem

Bantah KDRT, Ferry Irawan Sebut Jadi Tahanan karena Dipaksa Sistem

Sidang perdana kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menjerat Ferry Irawan terhadap istrinya, Venna Melinda, digelar di Pengadilan Negeri Kota Kediri, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Di dalam sidang tersebut, Ferry Irawan menegaskan dirinya tidak melakukan KDRT seperti yang selama ini dituduhkan.

"Selama ini saya tidak pernah memberikan statement apapun karena saya harus ungkap sesuatu dari isi hati saya," kata Ferry Irawan di Pengadilan Negeri Kota Kediri, Jawa Timur dilansir dari detikJatim.

"Pertama-tama saya ucapkan innalillahi wainnaillaihi rojiun terhadap hati nurani yang telah mati," ucapnya.

Ferry Irawan menegaskan selama ini dirinya diam karena apa pun yang akan diucapkan semua hanya aib rumah tangga. Ferry Irawan juga mengatakan dirinya adalah korban sistem.

"Kenapa selama ini saya tidak berkomentar karena kalau saya berkomentar tak lebih kalau saya berkomentar, itu memberikan statement hanyalah aib rumah tangga yang akan saya buka. Itu yang pertama," ucapnya.

"Kedua, saya tidak berdaya melawan sistem, di mana sistem itu dipaksakan ke saya untuk saya berada di dalam tahanan untuk sesuatu perbuatan yang tidak pernah saya lakukan. Saya bukan pelaku KDRT. Sekali saya tekankan, saya dipaksakan pada satu sistem di mana sistem itu membuat saya jadi tahanan untuk satu perbuatan yang tidak pernah saya lakukan," kata Ferry Irawan lantang.

Saat mengungkapkan hal tersebut, mata Ferry Irawan berkaca-kaca. Ia mengaku selama ini memang sengaja diam karena masih menganggap Venna Melinda sebagai istri yang dicintainya.

Namun ia tak menyangka orang yang dicintainya itu tega menjebloskannya ke dalam penjara. Oleh karena hal tersebut, Ferry Irawan siap untuk melancarkan serangan balik.

Ia mengaku menyiapkan bukti untuk hal tersebut.

"Itu nanti akan saya ungkap di persidangan. Selama ini saya diam tidak berkomentar karena yang selama ini saya hadapi adalah orang yang saya cintai, sayangi, tapi dia juga yang buat saya jadi tahanan sampai detik ini," ucap Ferry Irawan.

"Saya bagai pohon di tengah jalan yang harus disingkirkan digantikan dengan simpatisan untuk kursi dewan kekuasaan. Nanti akan saya ungkap di persidangan. Saya berterima kasih ke Allah SWT," tutupnya.