Skip to main content
Perubahan Wajah Ameena Saat Digendong Ashanty Picu Komentar Yuni Shara, Singgung Cucu Krisdayanti

Perubahan Wajah Ameena Saat Digendong Ashanty Picu Komentar Yuni Shara, Singgung Cucu Krisdayanti

Perubahan Wajah Ameena Saat Digendong Ashanty Picu Komentar Yuni Shara, Singgung Cucu Krisdayanti
Sedang berbahagia usai kelahiran cucu pertamanya Ameena Hana Nur Atta, Ashanty tampak sulit dipisahkan dengan putri Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar tersebut.

Bahkan kini Ameena yang sudah berusia lebih dari 2 minggu mengalami perubahan lantaran rambutnya yang dicukur habis.

Perubahan wajah cucunya tersebut kemudian turut mendapat respon dari Yuni Shara kakak Kandung Krisdayanti yang notabene adalah ibu Aurel Hermansyah.

Hal ini tampak kala Ashanty memamerkan kondisi terkini wajah Ameena yang semakin bulat lataran rambutnya telah digundul.

"MyPrincess," tulis Ashanty di akun instagram pribadinya Jumat (11/3/2022).

Sudah lama tak bertemu dengan sang cucu, Yuni Shara pun dibuat kaget usai melihat rambut Ameena yang telah dipangkas habis.

"Loh... Wes gundul," tulis Yuni.

"@yunishara36 hahaha gemoy yaa," balas istri Anang Hermansyah.

Kondidi rambut Ameena yang harus digundul usai menjalani akikah tersebut bahkan sempat membuat Atta Halilintar merasa panik.

ketakutannya ini tak lain dipicu oleh penampilan cantik Ameena dengan rambut tebalnya hingga membuat Atta khawatir jika tumbuhnya tak akan lagi sama saat tumbuh.

Meski begitu, kini Atta dan Aurel harus ikhlas melihat rambut putrinya dipotong botak.

Hal itu dilakukan agar kelak, rambut baby Ameena tumbuh dengan lebih sehat.

Sebelum cukur rambut dilakukan, Atta berulang kali meluapkan protesnya pada Aurel.

Pasalnya, ayah satu anak itu tak tega melihat baby Ameena dibotak.

"Tapi rambutnya bagus. Udahlah sayang nggak usah deh.

Ini emang harus dipotong?" kata Atta protes ke sang istri, dilansir Tribun Style dari YouTube AH pada Rabu, 9 Maret 2022.

Lantas, salah seorang ibu yang bertugas memotong rambut baby Ameena pun menjelaskan alasan mengapa hal itu dilakukan.

"Ini kalau kita nggak kerok, kita nggak tahu di dalamnya suka banyak kerak-keraknya. Biar bersih," ucap ibu tersebut pada Atta.

Kekhawatiran Atta pun tak berhenti sampai di situ.

Ia kembali was-was apabila kelak rambut putrinya tidak tumbuh dengan baik.

"Tapi kalau nanti tumbuhnya nggak rata? Kan ada pitak-pitak ke atas gitu?" seloroh Atta.

Setelah berdebat beberapa saat, akhirnya Atta setuju jika rambut baby Ameena dibotak.

"Bismillahirahmanirahim, ya udah deh kita potong," ucap kakak Thariq Halilintar itu.

Atta yang tak tega melihat rambut baby Ameena dibotak pun memilih untuk menutup matanya beberapa saat.

"Ya Allah nak, maafin papa ya," seru Atta dengan nada sedih.

"Hati-hati ntar berdarah bu," pungkasnya.

Saksikan videonya, Klik

* Alasan Medis Kenapa Rambut Bayi Harus Dicukur

Tradisi memotong rambut bayi ternyata dilakukan oleh berbagai budaya di dunia.

Di Indonesia dan masyarakat muslim umumnya, tradisi memotong rambut bayi dilakukan bersamaan dengan waktu akikah atau sekitar 7 hari setelah kelahirannya.

Berat rambut yang tergunting itu kemudian ditimbang dan seberat itu pula akan dikeluarkan perak untuk disedekahkan kepada fakir miskin.

Masyarakat Hindu India juga mempunyai tradisi memotong rambut bayi untuk membersihkannya dari hal-hal negatif dalam kehidupan sebelumnya.

Dalami budaya Jawa yang mengenal tradisi potong rambut saat bayi berusia 35 hari atau bertepatan dengan upacara selapanan.

Pada saat itu beberapa orang yang dituakan seperti eyang/bude/pakde secara bergantian akan memotong sejumput rambut bayi.

Upacara ini akan diikuti dengan tradisi bancakan atau membagikan sepincuk nasi gudangan (urap) pada anak-anak kecil di lingkungannya.

Masyarakat Ternate-Maluku Utara juga mempunyai tradisi memotong rambut bayi yang disebut saro-saro.

Upacara ini sebagai simbol untuk menyambut kehidupan baru bagi sang bayi.

Tradisi potong rambut ini biasanya diteruskan dengan mencukur plontos kepala bayi hingga bersih. Meski hanya tradisi, mencukur rambut bayi hingga plontos membuat perawatan kulit kepalanya dapat dilakukan dengan lebih mudah dan menyeluruh.

Secara medis sebaiknya rambut bayi memang dipotong karena ada manfaatnya secara medis, yaitu untuk membersihkan lemak dan zat-zat sisa dari rahim ibu yang mungkin terbawa/menempel di rambut pada proses persalinan.

Begitu pula dengan gumoh bahkan mungkin air kencing yang mungkin saja mengotori tubuh hingga rambut bayi. Kalau kepala bayi plontos, tentu lebih mudah membersihkannya.

Kepala plontos juga membuat bayi merasa lebih dingin, apalagi bila tinggal di daerah tropis seperti Indonesia.  Embusan angin yang langsung mengenai pori-porinya mampu mengurangi kegerahan.

Kepala plontos bayi juga memudahkan ibu untuk mengamati kalau-kalau ada sesuatu yang tak diharapkan, seperti iritasi, bisul, luka dan sebagainya. Tapi kalau sudah terjadi iritasi/infeksi, maka rambut bayi harus digunting plontos untuk memudahkan pengobatan/proses penyembuhannya.

Jangan khawatir setelah digunting plontos rambut bayi tak akan tumbuh selebat waktu dilahirkan, karena tebal/tipisnya rambut terkait dengan faktor genetik serta asupan nutrisi dan perawatan.

Begitu pun sebaliknya, jangan berharap dengan digunting, kelak rambut bayi akan tumbuh lebih subur. Menggunting rambut bayi sebaiknya hanya ditujukan untuk menjaga kebersihan/kesehatan kepalanya.

Memang tidak ada patokan kapan seharusnya rambut bayi dicukur plontos, namun dengan beberapa pertimbangan, makin cepat waktunya semakin baik.

Alasannya, semakin muda usia bayi, makin sedikit gerakannya alias belum terlalu banyak polah, sehingga lebih mudah bagi orangtua untuk mencukur rambutnya.

Selain itu semakin cepat pula lemak/kotoran yang menempel di kepalanya dibersihkan.

Setelah tercukur habis, mungkin di kulit kepala bayi terlihat noda-noda yang bentuknya seperti “pulau”.

Itulah yang disebut cradle cap atau dermatitis seboroik. Noda berupa sisik berlemak ini muncul akibat meningkatnya aktivitas kelenjar sebasea dan juga pengaruh hormon androgen ibu saat hamil.

Bila dibiarkan saja, tumpukan lemak ini akan menghambat sirkulasi keringat yang mengakibatkan munculnya gangguan kulit berupa biang keringat, bisul, abses dan sejenisnya.

Jadi meski sudah dicukur plontos tetap bersihkan kepala bayi secara teratur dengan menggunakan sampo bayi.

Kalau dermatitis seboroik itu terlihat mengganggu, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Biasanya dokter akan memberikan obat antiseboroik yang digunakan dengan mengoleskannya ke kepala setelah dicampur dengan minyak kelapa. Esok paginya sisir dengan menggunakan sisir bergigi rapat untuk mengangkat kotoran tersebut.