Tubuh butuh air yang bermanfaat untuk menjalankan fungsinya seperti memproses pencernaan dan mempertahankan suhu tubuh. Sekarang ini, sudah banyak jenis air minum yang melalui berbagai proses. Apa perbedaan di antara jenis air minum tersebut?
Mengenal berbagai jenis air minum
Air merupakan salah satu bahan yang paling mudah ditemukan di mana saja. Namun, agar layak dikonsumsi, air harus melewati berbagai proses yang sedemikian rupa. Di bawah ini perbedaan air berdasarkan proses pengolahan yang berbeda-beda.
1. Air purifikasi (Purified water)
Purified water (air purifikasi) adalah air yang telah disaring atau diproses untuk menghilangkan kotoran seperti bahan kimia dan zat pencemar lainnya. Jenis air minum ini dikenal juga dengan sebutan air yang dimurnikan.
Biasanya proses ini menggunakan air tanah atau air keran. Melalui proses pemurnian, banyak jenis kontaminan (pencemar air) yang dibuang seperti bakteri, jamur, parasit, ganggang, logam (tembaga, timah), dan polutan kimia.
Ada beberapa proses dari jenis air minum yang satu ini. Air pertama-tama harus melalui proses koagulasi dan flokulasi (cara pengolahan limbah cair untuk menghilangkan partikel yang terdapat di dalamnya) yang lalu ditambahkan bahan kimia bermuatan positif.
Bahan kimia tersebut akan mengikat partikel bermuatan negatif sehingga dapat disarung. Proses tersebut akan membentuk partikel lebih besar yang disebut floc. Setelahnya, air melalui proses pemisahan floc yang disebut dengan sedimentasi.
Proses sedimentasi berfungsi memisahkan floc yang mengendap di bawah bagian air bersih. Air bersih kemudian mengalir melalui sistem penyaringan yang terbuat dari pasir, arang, dan kerikil.
Proses teresbut berguna untuk menghilangkan kontaminan yang masih tersisa seperti debu, bakteri, bahan kimia berbahaya, dan virus.
Terakhir, air akan diberi disinfektan kimia seperti klorin guna membunuh bakteri dan virus yang belum terpisah dari langkah-langkah sebelumnya.
2. Air suling (Distilled water)
Air suling (distilled water) adalah salah satu jenis dari air yang dimurnikan melalui proses distilasi untuk menghilangkan kotoran.
Distilasi yaitu proses pendidihan air untuk mengumpulkan uapnya, yang kemudian kembali menetes ke air setelah dingin. Proses ini sangat efektif untuk menghilangkan kontaminan bakteri, virus, protozoa, dan bahan kimia seperti timbal dan sulfat.
Inilah mengapa selain diminum, air suling sering digunakan pada fasilitas medis atau laboratorium karena dianggap sangat murni.
3. Air keran yang dimasak
Bisa dikatakan, air keran yang direbus merupakan air minum yang paling mudah dan murah untuk didapatkan. Merebus air keran merupakan cara mengolah air minum yang banyak dilakukan orang Indonesia.
Air rebus terbilang cukup aman untuk diminum karena proses pemanasannya dapat membunuh bakteri atau kuman lain yang bisa mengganggu kesehatan.
Jenis air minum mana yang lebih sehat?
Air minum yang melalui proses penyaringan bisa menjadi pilihan yang tepat. Purified water pada umumnya bebas dari logam, bahan kimia, dan kontaminan lain.
Manfaat lain dari air minum yang dipurifikasi yaitu menghilangkan rasa tidak enaknya dari kandungan bahan kimia, bahan organik atau pipa besi. Tergantung pada jenis sistem penyaringan yang digunakan.
Namun, sistem pemurnian air dengan filter arang yang bertujuan untuk menghilangkan klorin malah bisa membuat klorin masuk ke dalam air minum. Hal ini sering dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit kanker.
Sementara air suling yang melalui proses distilasi sangat efektif untuk menghilangkan kontaminan yang berpotensi membahayakan, tapi juga menghilangkan mineral dan elektrolit alami yang ditemukan dalam air.
Bersama dengan kotoran yang tidak diinginkan, mineral yang bermanfaat seperti kalsium dan magnesium juga tertinggal saat uap naik selama proses distilasi.
Harus berapa banyak minum air dalam sehari?
Terlepas dari jenis air minum, Anda harus tetap bisa memenuhi asupan cairan tubuh harian. Porsi minum air tidak harus 2 liter atau 8 gelas dalam sehari. Kebutuhan air tiap orang berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan dan aktivitasnya.
Selain itu, ada beragam buah-buahan, sayur-mayur, dan makanan yang bisa di dalamnya sudah mengandung cairan yang diperlukan tubuh. Kelebihan asupan cairan justru dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Intinya, minumlah saat merasa haus, berkeringat, berada pada cuaca terik, serta sebelum dan sesudah makan. Ada pula waktu yang tepat untuk minum air putih seperti saat bangun tidur, sebelum makan, dan sebelum tidur.
Minumlah satu gelas air setelah bangun tidur untuk membantu mengaktifkan organ dalam Anda, khususnya pencernaan. Air akan membantu melancarkan pencernaan, dan menghilangkan racun sisa di pencernaan.
Disarankan pula untuk minum air beberapa saat setelah makan untuk memungkinkan tubuh menyerap nutrisi dari makanan yang Anda makan. Terakhir, habiskan segelas air minum sebelum tidur untuk mengisi kembali cairan yang hilang seharian.